Pemerintah Diminta Beri Rapid Test Gratis untuk Pengguna Transportasi Darat




 Sekarang Pemerintahan mempererat ketentuan masuk-keluar Jakarta dengan berlakukan ketetapan harus rapid tes antigen lebih dulu untuk meminimalkan penebaran covid-19.

CARA PALING BAIK MEMENANGI PERMAINAN SABUNG AYAM ONLINE

Ketua Sektor Advokasi MTI Djoko Setijowarno menyarankan supaya Pemerintahan memberi kontribusi berbentuk rapid tes gratis untuk pemakai transportasi darat, karena rapid tes antigen termasuk lumayan mahal untuk kelompok warga menengah bawah.

"Seharusnya pemerintahan disaksikan kembali jika untuk pesawat implementasi rapid tes antigen kemungkinan dapat, tetapi jika untuk transportasi darat dalam rencana untuk memberi meningkatkan pemakainya dan jamin kesehatannya alangkah sebaiknya peletakan tenaga medis dan konsumen pemberian kontribusi dengan rapid tes," terang Djoko dalam Seminar-online Mudik Natal dan Tahun Baru di Periode Wabah Covid-19, Senin (21/12/2020).

Menurut Djoko keputusan Pemerintahan mengharuskan warga untuk lakukan rapid tes antigen untuk transportasi darat dipandang terburu-buru atau kejutan. Hingga memunculkan ketidaktahuan di tengah-tengah warga.

Meskipun ada rapid tes antigen arah Pemerintahan baik yaitu untuk mengerem orang supaya tidak orang melancong, tetapi dengan tiba-tiba seperti ini cukup kesusahan terhitung Djoko yang umum lakukan rapid tes saat melancong ke bermacam kota.

"Saat diaplikasikannya rapid tes antigen saya terkejut sebab saya punyai rapid tes, semenjak akhir Juli telah bergerak pengerahan memakai rapid tes. Tetapi bukanlah kita tidak ingin untuk memakai rapid tes antigen hanya untuk mengurusinya ini cukup sulit," bebernya.

Kata Djoko bila memakai swab dianya harus menanti hasil minimum 1x24 jam dengan biaya Rp 1,2 juta, apabila pengin harga swab murah sejumlah Rp 900 ribu karena itu waktu tunggunya termasuk lama seputar tiga hari, walau sebenarnya dianya harus bergerak cepat dalam beraktivitas.

Oleh karenanya Djoko seringkali memakai rapid tes dibandingkan Swab dan saat ini pemerintahan mengharuskan warga untuk rapid tes antigen saat melancong, itu mempersulit untuk individu yang mobilisasinya tinggi.

"Sedang dengan rapid tes dapat balik lagi pergi keliling ke beberapa kota alhamdulilah. Tetapi bagaimana hal dengan rapid tes antigen tidak terlatih. Ini jadi masalah, karena itu peraturan ini seharusnya jauh hari hingga tidak bikin rugi banyak faksi," ujarnya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara sah akan mengharuskan penumpang memperlihatkan hasil rapid tes antigen negatif selaku persyaratan naik kereta api di Pulau Jawa. Peraturan ini akan berlaku esok, Selasa 22 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021.

"KAI patuhi semua ketentuan prosedur kesehatan yang diputuskan oleh pemerintahan dalam rencana menahan penebaran Covid-19 lewat model transportasi kereta api," tutur EVP Corporate Secretary KAI Dadan Rudiansyah dalam penjelasannya, Senin (21/12/2020).

Dadan menerangkan, tiap konsumen setia KA harus untuk mengaplikasikan dan patuhi prosedur Kesehatan yakni menggunakan masker, membersihkan tangan, dan jaga jarak (3M). Konsumen setia KA Jarak Jauh di Pulau Jawa diwajibkan memperlihatkan surat info hasil Rapid Tes Antigen negatif Covid-19 yang berjalan selambatnya tiga hari saat sebelum tanggal keberangkatan (H-3).

"Sedang untuk perjalanan KA Jarak Jauh di Pulau Sumatera, konsumen setia diwajibkan memperlihatkan surat info hasil Rapid Tes Anti-bodi Non Reaktif atau Test PCR Negatif Covid-19 yang berjalan selambatnya 14 hari saat sebelum tanggal keberangkatan (H-14). Tentang hal persyaratan itu tidak diharuskan untuk konsumen setia KA Jarak Jauh dengan umur di bawah 12 tahun," ucapnya.

Tiap konsumen setia KA Jarak Jauh harus juga ada pada keadaan sehat (tidak menanggung derita flu, pilek, batuk, demam), menggunakan masker dan temperatur tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celsius. Sepanjang diperjalanan, konsumen setia diwajibkan memakai Face Shield dan disarankan memakai baju lengan panjang.

Tentang hal, KAI sendiri sediakan service rapid tes antigen di stasiun pada harga Rp 105.000, terhitung mulai Senin, 21 Desember 2020. Service ini ada lewat Kolaborasi BUMN dengan Rajawali Nusantara Indonesia Group.

"Pada step awalnya, service itu ada di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Semarang Tawang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasar Turi," kata Dadan.

Proses servis rapid tes antigen sendiri memerlukan waktu semakin lama dibandingkan rapid tes anti-bodi, hingga calon konsumen setia disarankan mempersiapkan saat yang cukup buat lakukan test itu. Masyakarat yang pengin memakai service rapid tes antigen di stasiun, disarankan untuk melakukan H-1 perjalanan untuk menghindar ketertinggalan bila dikerjakan pada hari keberangkatan.

"Pengadaan service ini adalah loyalitas KAI untuk memberikan dukungan peraturan pemerintahan dalam rencana mengaplikasikan Prosedur Kesehatan yang ketat pada model transportasi kereta api," tutur Dadan.

Dadan menambah, service ini adalah pilihan yang KAI datangkan untuk keringanan calon konsumen setia yang akan naik kereta api. Kecuali di stasiun, calon konsumen setia bisa juga memakai hasil Rapid Test Antigen dari rumah sakit atau klinik yang paling dipercaya.

"Kami mengingati ke beberapa konsumen setia supaya terus disiplin dalam mengaplikasikan prosedur kesehatan untuk jadikan kereta api selaku model transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan sehat tiba di tujuan," tutup Dadan.

Apa sich perbedaannya Rapid Tes Anti-bodi, Rapid Tes Antigen, dan PCR? Yok, check video di atas!

Postingan populer dari blog ini

Passionate Embrace

There is no widely accepted cure for most cases of diabetes.

Madeleine Albright’s Longtime Georgetown Home for Sale for $4M